NPM :53216551
KELAS : 1DF03
"PENYEBAB MAKANAN BASI DAN BUSUK"
LATAR BELAKANG
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan setelah
dicerna serta diserap tubuh akan berguna bagi kesehatan dan kelangsungan hidup.
Menurut Wikipedia, makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi.
Jenis makanan yang biasa disajikan untuk dimakan contohnya
nasi,sayur,lauk pauk, buah.semua itu mengandung beberapa unsur atau senyawa
nutrisi esensial seperti Air, karbohidrat, protein,lemak dan lain sebagainya.
Namun pernahkah kita menyadari makanan yang kita makan atau yang kita konsumsi
kadang bisa basi? Dan kenapa makanan basi itu suka berlendir dan berair?Sebagian
masyarakat awam banyak yang tidak tahu mengapa makanan itu basi, Bahkan sebagian
dari mereka tidak bisa membedakannya terutama dalam roti karena dalam bentuk
dan tekstur roti biasanya tidak bisa
dibedakan sehingga banyak orang yang tidak teliti hingga mereka tidak
menyadarinya.
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa
makanan menjadi basi dan busuk?
2. Penyebab makanan
basi dan busuk?
3. Cara mengatasi
makanan basi?
4. Apa
bahaya yang ditimbulkan dari makanan yang sudah basi?
OBSERVASI
Ketika
melihat makanan itu basi atau tidaknya ternyata kebanyakan orang hanya
melihat dari batas berlakunya suatu makanan tersebut tanpa melihat tekstur dan
warna dari makanan yang mereka konsumsi dan sebagian lagi melihat dari aroma
makanan ataupun aroma dari buah-buahan tersebut dan adapula yang melihat dari teksturnya.
HIPOTESIS
- - Makanan basi
dan busuk itu bisa disebabkan dari suhu,udara,dan kelelaian kita dalam mengolah
makanan
- -
Makanan Basi
dan busuk disebabkan dari bakteri atau adanya jamur yang ada di dalam makanan
itu
Tujuan : untuk mengetahui penyebab dan ciri dari makanan basi dan busuk
-Membandingkan
dua buah roti yang satu tertutup rapat dan yang satu tergeletak di piring
-Membandingkan
susu yang sudah saya simpan semalam,dan disimpan di dalam freezer
-Buah yang
sudah di simpan 4 hari tanpa dimasukkan kedalam freezer.
Hasil eksperimen:
-Dari tekstur kedua roti dalam sekilas terlihat sama namun ketika
dicium aroma roti yang tergeletak sangat berbeda sedangkan roti yang lain yang tertutup roti tersebut tidak berbau dan ketika kita teliti teksturnya roti yang
hanya disimpan dipiring atau tergeletak teksturnya sangat rapat dan sedikit berlendir berbeda bengan yang saya tutup
teksturnya sangat rengggang dan masih wangi aroma roti.
- susu yang
disimpan semalaman, susu tersebut jadi berbau dan berlendir, Sedangkan susu yang di simpan di freezer warnanya tidak berubah juga tidak berlendir.
-buah
tersebut ternyata mengalami pembusukan yang diawali dari aroma,warna, tekstur
dan yang tadinya kulitnya keras lama kelamaan menjadi lembek dan akhirnya busuk.
KESIMPULAN:
Makanan dapat didefinisikan sebagai perubahan yang mencolok dari keadaan
normal makanan itu. Perubahan tersebut dapat dideteksi dengan bau, rasa,
sentuhan, atau pandangan dan Jika makan makanan dalam kemasan kaleng
atau plastik perlu dilihat dulu tanggal kadaluwarsa, yaitu batas waktu kelayakan
makanan tersebut dikonsumsi secara aman.
Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.Faktor udara/oksigen,
Salah satu penyebab penting dari pembusukan makanan dan
pembusukan adalah udara dan oksigen.
Karena udara tidak berwarna, tidak berbau, dan berasa, sehingga sering dilupakan sebagai sarana untuk menyebabkan makanan untuk basi. Pada dasarnya, oksigen dapat menyebabkan pembusukan makanan dalam beberapa cara.
Hal ini dapat memberikan kondisi yang akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada makanan dengan bantuan enzim, dan dapat menyebabkan oksidasi.
Oksigen juga dapat menyebabkan pembusukan makanan secara spontan dengan sendirinya. Pembusukan oksidatif adalah penyebab utama penurunan kualitas lemak dari makanan. Ketika mengoksidasi lipid, senyawa karbon rantai pendek dibentuk, senyawa ini memiliki bau dan rasa yang sangat kuat. Bau yang dihasilkan dari jenis pembusukan yang tajam bisa seperti bau amis.
Karena udara tidak berwarna, tidak berbau, dan berasa, sehingga sering dilupakan sebagai sarana untuk menyebabkan makanan untuk basi. Pada dasarnya, oksigen dapat menyebabkan pembusukan makanan dalam beberapa cara.
Hal ini dapat memberikan kondisi yang akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada makanan dengan bantuan enzim, dan dapat menyebabkan oksidasi.
Oksigen juga dapat menyebabkan pembusukan makanan secara spontan dengan sendirinya. Pembusukan oksidatif adalah penyebab utama penurunan kualitas lemak dari makanan. Ketika mengoksidasi lipid, senyawa karbon rantai pendek dibentuk, senyawa ini memiliki bau dan rasa yang sangat kuat. Bau yang dihasilkan dari jenis pembusukan yang tajam bisa seperti bau amis.
2.Faktor
kadar air/kelembaban
Air merupakan salah satu zat yang paling umum di bumi. Ini
adalah komponen penting dari semua makanan. Jumlah air dalam makanan (dikenal
sebagai persen air) mempengaruhi penampilan, tekstur, dan aroma makanan.
Semua
organisme yang hidup serta makanan mengandung air. Air membentuk sekitar 70%
atau lebih dari berat makanan yang sudah diproses maupun belum. Bahkan makanan
yang terlihat kering seperti kacang, tepung dan sereal mengandung air. Buah-buahan
segar dan sayuran mengandung air yang paling besar - antara 90% sampai 95% air.
Seperti apel yang mengandung 84% di dalam buahnya, gula dengan 0,5%, strawbery
dengan 90%,tepung dengan 12%, roti dengan 32-37%,selai kacang dengan
2%.meskipun kadar air makanan dinyatakan sebagai persen, angka ini tidak
mencerminkan bagaimana air itu ada dalam makanan. Air dalam makanan
diklasifikasikan menurut ketersediaan, atau aktivitas biologis baik
"bebas" atau "terikat". Air yang bebas tidak terikat untuk
setiap komponen dalam makanan, bisa digunakan untuk pertumbuhan mikroba dan
juga tersedia untuk reaksi kimia.
Air yang terikat secara fisik terikat sampai
besar (molekul) komponen dalam makanan. Hal ini tidak tersedia bagi
mikroorganisme untuk pertumbuhan mereka dan tidak dapat berpartisipasi dalam
reaksi kimia.
3. Faktor cahaya
Hampir semua makanan terkena cahaya dari alam maupun sumber buatan.
Pemaparan makanan oleh cahaya dapat mengakibatkan fotodegradasi (atau rusak)
pada produk tersebut. Fotodegradasi ini biasanya terjadi pada makanan, seperti
pigmen, lemak, protein, dan vitamin dan hasil perubahan warna, perubahan rasa,
dan kerugian vitamin.
Cahaya lampu yang diserap oleh makanan dapat menyebabkan reaksi yg buruk pada unsur makanan. Dalam makanan padat kebanyakan, cahaya hanya menembus lapisan luar produk dan fotodegradasi terjadi di lapisan permukaan. Perubahan warna pada permukaan makanan tentu dapat mempengaruhi tertariknya konsumen pada produk tersebut.
Dalam makanan cair, penetrasi cahaya dapat lebih besar. Sensitivitas makanan terhadap cahaya tergantung pada banyak faktor termasuk: Kekuatan sumber cahaya dan jenis yang memancarkan cahaya, jarak sumber cahaya terhadap makanan dan suhu.
Cahaya lampu yang diserap oleh makanan dapat menyebabkan reaksi yg buruk pada unsur makanan. Dalam makanan padat kebanyakan, cahaya hanya menembus lapisan luar produk dan fotodegradasi terjadi di lapisan permukaan. Perubahan warna pada permukaan makanan tentu dapat mempengaruhi tertariknya konsumen pada produk tersebut.
Dalam makanan cair, penetrasi cahaya dapat lebih besar. Sensitivitas makanan terhadap cahaya tergantung pada banyak faktor termasuk: Kekuatan sumber cahaya dan jenis yang memancarkan cahaya, jarak sumber cahaya terhadap makanan dan suhu.
4.faktor waktu
Jika kita amati, pada nasi yang sudah basi sering terlihat ada warna
kuning. Warna kuning itu menunjukkan adanya jamur. Semakin lama dibiarkan,
jamur pada nasi semakin banyak. Nasi lama-lama akan berair dan semakin bau.
Dengan bertambahnya waktu, pembusukan makanan makin bertambah. Demikian pula pada
roti.
5. Faktor Suhu
ketika suhu tidak terkontrol dengan baik, makanan dapat rusak. Panas yang
berlebihan akan meningkatkan laju reaksi enzim makanan alami dan reaksi
konstituen makanan lainnya.akibatnya,protein akan rusak,emulsi akan rusak,
beberapa vitamin akan dihancurkan,uap air akan hilang dan makanan akan
mengering.warna, rasa dan bau pada produk mungkin akan terpengaruh
menaruh makanan pada suhu dingin yang tidak terkontrol juga akan menyebabkan busuk. Buah-buahan dan sayuran yang secara tiba tiba didinginkan akan memiliki tekstur dan penampilan yang terpengaruh. Kulit dan permukaan dari produk ini sering akan retak, sehingga mereka lebih rentan terhadap terkontaminasi mikroba.beberapa makanan yang menjadi beku juga dapat terpengaruh. Sebagai contoh, jika mayones membeku, emulsi akan hancur dan komponen akan terpisah.
menaruh makanan pada suhu dingin yang tidak terkontrol juga akan menyebabkan busuk. Buah-buahan dan sayuran yang secara tiba tiba didinginkan akan memiliki tekstur dan penampilan yang terpengaruh. Kulit dan permukaan dari produk ini sering akan retak, sehingga mereka lebih rentan terhadap terkontaminasi mikroba.beberapa makanan yang menjadi beku juga dapat terpengaruh. Sebagai contoh, jika mayones membeku, emulsi akan hancur dan komponen akan terpisah.
Adapun cara mengatasi makanan basi diantaranya:
a. Pendinginan.
a.
Makanan dimasukkan ke dalam tempat yang bersuhu
rendah sehingga bakteri tidak dapat hidup dalam suhu tersebut. Misalnya makanan
dimasukkan ke dalam lemari es
Bakteri tidak dapat hidup di suhu tinggi(panas).
b. Pemanasan
Pemanasan yang berlebihan dapat mengurangi kandungan gizi
makanan. Oleh sebab itu, dilakukan pasteurisasi, yaitu memanaskan makanan
secukupnya sehingga bakteri mati , makanan tetap bergizi sesuai
kandungannya(tidak rusak).
c.Pengeringan
a.
Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur di
panas matahari. Ikan dikeringkan menjadi ikan asin. Selain kering diberi garam
akan lebih tahan lama. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan mesin pengering
d d. Diasinkan atau Dimaniskan
Makanan yang diawetkan dengan
bahn kimia garam atau gula menjadi asin, sehingga bakteri tidak dapat
berkembang dengan cepat di tempat asin atau terlalu manis.
e.Pengasapan
Makanan yang biasa diawetkan
dengan pengasapan, pengasapan dilakukan agar daging atau ikan menjadi tahan
lama.
f. Diberi bahan kimia sebagai pengawet makanan
Bahan kimia yang digunakan
sebagai zat adiktif berguna untuk membunuh bakteri yang terdapat dalam makanan
dalam pengunanaan jangan berlebihan
Bahaya yang ditimbulkan dari makanan basi :
Makanan basi dapat mengganggu kesehatan . Adanya
aktivitas jamur dan bakteri bisa menyebabkan makanan menjadi basi. Akibat yang
ditimbulkan bila memakan makanan basi tersebut sangatlah fatal. Salah satunya,
diare,keracunan dan lainya.
DAFTAR PUSTAKA